Jumat, 23 Desember 2011

CARA MEMBUAT PRESENTASI POWERPOINT YANG BAIK

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa presentasi dengan mempergunakan Powerpoint telah menjadi standar dan banyak di pakai dimana-mana. Entah itu di instansi pemerintahan, universitas ataupun di sekolah-sekolah.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips membuat presentasi Powerpoint yang baik dan benar sehingga presentasi anda nantinya bakal disukai dan diberi applaus oleh audience. Seperti kita ketahui bahwa dengan sebuah presentasi yang baik, maka proyek proposal, usulan atau pendapat Anda, mempunyai kesempatan besar untuk disetujui.
1.  Mudah dibaca
Presentasi yang baik adalah yang mudah dibaca, jadi pergunakan huruf standar misal Arial atau Times New Roman. Selain itu pergunakan huruf yang cukup besar, jangan sampai Audience kesulitan membaca karena huruf yang anda pergunakan terlalu kecil.
2. Judul yang jelas pada setiap Slide
Pergunakanlah huruf tebal, jelas dan mudah dibaca pada setiap judul slide anda.
3.  Background yang sederhana
Perhatikan background yang anda pergunakan pada setiap slide yang anda buat. Jangan sampai kalimat yang ada tulis jadi tidak bisa terbaca dengan jelas, karena anda memakai background yang terlalu kontras.
4. Grapik dan Diagram
Mempergunakan gambar seperti grafik dan diagram akan membantu anda untuk lebih menjelaskan tentang topik yang sedang anda presentasikan. Selain itu dengan mempergunakan grafik atau diagram, akan sedikit menyegarkan suasana dan mengundang perhatian para audience
5.  Tetap fokus
Tulislah hal-hal pokok atau penting saja yang ada hubungan dengan topik yang sedang anda presentasikan. Jangan menggunakan terlalu banyak kata atau kalimat dalam satu slide presentasi. Cukup anda tulis judul atau garis besarnya saja.
6. Nyambung
Penting diperhatikan, setiap slide yang anda buat satu sama lain saling berhubungan.
7. Jangan terlalu banyak slide
Jangan membuat slide presentasi yang terlalu banyak untuk satu topik yang anda bahas. Buatlah Slide seefisien mungkin. Kalau topik yang anda bahas memang panjang, penjelasan secara lisan tentu lebih baik.
8. Berbicara yang jelas
Saat presentasi sedang berlangsung berbicara dengan jelas. Sehingga audience bisa memahami presentasi yang anda sampaikan.  Kebanyakan audience beranggapan bahwa sebuah presentasi Powerpoint selalu kering dan membosankankan, dengan kreativitas anda dan pembicaraan yang baik, anda bisa mengubah pandangan tersebut.
9. Beri kesempatan untuk bertanya
Kalau bisa, luangkan waktu untuk memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti dari presentasi yang anda sampaikan.
10. Future Follow Up
Hal penting lainnya, adalah beri kesempatan kepada audience untuk bertanya di lain waktu mengenai topik presentasi  yang anda sampaikan. Jadi jangan segan-segan untuk mencantumkan e-mail, no. telepon atau website anda di akhir presentasi anda. Sehingga mereka bisa bertanya kapanpun juga.  Ini semua bisa menjadi nilai plus bagi anda.

Kamis, 22 Desember 2011

Soal UTS Agama Islam
  1. Menurut C. A. van Peursen, perkembangan kebudayaan manusia terjadi melalui 3 tahapan. Sebutkan dan Jelaskan!
  2. Sebutkan ciri utama masyarakat modern!
  3. Sebutkan fungsi manusia menurut Al-Quran!
  4. Bagaimana ciri manusiia yang berkualitas menurut Thomas J. Peters dan Robert H. Waterman?
  5. Sebutkan beberapa perjanjian yang terdapat dalam Piagam Madinah! 
  6. Sebutkan komitmen-komitmen seorang Muslim terhadap Al-Quran!
Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Nasional
·       Kesepakatan pancasila diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dinyatakan kembali pada tanggal 18 Agustus 1945
·       Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 : tentang pencabutan
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 : tentang P4 (Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila)
A.    Pancasila dalam Pendekatan Filsafat
·       Filsafat pancasila menurut Syarbaini : Filsafat pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang pancasila dalam bangunan bangsa dan Negara Indonesia.
·       Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah: 
                    1)    Nilai Ketuhanan
2)    Nilai Kemanusiaan
3)    Nilai Persatuan
4)    Nilai Kerakyatan
5)    Nilai Keadilan
·       Nilai dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia karena sesuatu itu:
1)    Berguna
2)    Keyakinan
3)    Memuaskan
4)    Menarik
5)    Menguntungkan
6)    Menyenangkan
·       Ciri-Ciri Nilai:
1)    Suatu realitas abstrak
2)    Bersifat normative
3)    Sebagai motivator/daya dorong manusia dalam bertindak
·       Penjelasan Nilai Menurut Prof. Notonegoro
1)    Nilai Materil : sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2)    Nilai Vital : sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan
3)    Nilai Kerohanian :
a)    Nilai kebenaran yang bersumber pada akal pikir manusia
b)    Nilai keindahan yang bersumber pada rasa manusia
c)     Nilai moral yang bersumber pada kehendak keras, karsa hati dan nurani manusia
d)    Nilai religious bersifat mutlak yang bersumber pada keyakinan manusia
·       Tingkatan Nilai dalam Filsafat Pancasila
1)    Nilai Dasar
Yaitu sebagai sesuatu yang benar/tidak perlu dipertanyakan lagi
2)    Nilai Instrumental
Yaitu sebagai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya bebentuk norma social dan norma hokum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga Negara
3)    Nilai Praktis
Yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan sehari-hari

B.    Mewujudkan Nilai Pancasila Sebagai Norma Bernegara
·       Norma adalah perwujudan dari nilai. Setiap norma pasti mengandung nilai. Nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma, tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Sebaliknya tanpa dibuatkan norma, nilai yang hendak dijalankan itu mustahil diwujudkan.

C.    Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
·       Landasan Yuridis dan Historis Pancasila sebagai dasar Negara
1)    Landasan Yuridisnya adalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dan Ketetapan MPR RI no XVIII/MPR/1998 (pasal 1)
2)    Landasan Historis
a)    Sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 diketuai oleh dr. Radjiman Widyodiningrat
b)    Pidato Moh. Yamin tanggal 29 Mei 1945
c)     Pidato Prof. Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945
d)    Pidato Bpk. R. P. Soeroso pada tanggal 29 Mei 1945
e)    Pidato Bpk. Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945
·       Pancasila sebagai cita hokum memiliki 2 fungsi:
1)    Fungsi Regulatif
2)    Fungsi Konstitutif
·       Hirarki Peraturan perundang-undangan No. X tahun 2004 sebagai berikut :
a)    UUD Negara 1945
b)    UU/Peraturan Pemerintah pengganti UU
c)     Peraturan Pemerintah
d)    Peraturan Presiden
e)    Peraturan daerah

D.    Makna Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
·       Ideologi adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan untuk menjadi pegangan hidup.
·       Menurut Frans Magnis Suseno Ideologi adalah suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideology terbuka dan ideology tertutup
a)    Ideologi Terbuka
Ciri-ciri:
1)    Nilai dan cita-cita digali dan diambil dari moral dan budaya masyarakat tersebut
2)    Dasar keyakinan ideologisnya hasil musyawarah dari consensus masyarakat tersebut
3)    Nilai-nilai bersifat dasar secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional
b)    Ideologi Tertutup
Ciri-ciri:
1)    Merubah dan memperbaharui masyarakat
2)    Pengorbanan-pengorbanan dibebankan pada masyarakat
3)    Isinya terdiri dari tuntuttan-tuntuttan konkrit dan operasional yang keras yang diajukan dengan mutlak
Materi Pembelajaran Bahasa Inggris

1)    Present Tense
·       S+V1+Object
·       Present Tense:
a.     Fact
Ex: I study in Uhamka
b.     Habit
Ex: I always study in Uhamka
·       Auxilary Verb:
Ex: Do       I don’t study English but I study Arabic

2)    Past Tense
·       S+V2+Object+Adverb
Ex: You came here last Thursday
      You studied Religion
      You went home at 3 o’clock
      You arrived at home at 5 o’clock
  
3)    Perfect Tense
·       S+have/has+V3+Object
Ex: You have reed novel
      I have had lunch

4)    Progresive Tense
·       S+to be+Ving+Object
Ex: You are studying English
      I am standing in front
Contoh Surat Resmi


Contoh Surat Balasan Pemesanan Barang


Jakarta, 5 Oktober 2011

Nomor                 :
Lampiran             :
Perihal                  :

Kepada,
Yth. Dekan
FKIP UHAMKA
Ditempat         

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

                           Sesuai dengan surat pesanan Bapak tanggal 28 September 2011 yang lalu. Kami sangat senang hati menerima pesanan buku. Tetapi, untuk buku Pengantar Ilmu Mendidik sudah tidak diterbitkan lagi. Sebagai penggantinya kami menawarkan buku Ilmu Pendidikan oleh Prof. Dr. Ir. H. Ucup, M.Pd. dengan harga Rp 75.450,-.

                           Sambil menunggu barang kiriman bapak, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

   Hormat kami,
PT. Sentosa Press



ADI WALUYO, SE
Kabag Pemasaran







Contoh Surat Pemesanan Barang

Jakarta, 28 September 2011

Nomor                 :
Lampiran             :
Perihal                  :

Kepada,
Yth. Direktur
PT. Sentosa Press
Ditempat         


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

               Kami selaku dekan FKIP UHAMKA dengan datangnya surat ini bermaksud memesan buku-buku sebagai berikut :

1.      Psikologi Anak oleh Prof. Dr. H. R. Asep, M.Sc               (30 Eksemplar)
2.      Pengatur Ilmu mendidik oleh Dr. Slamet, M.Pd.             (30 Eksemplar)

Demikianlah surat ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terim kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

      Hormat kami,
Dekan FKIP UHAMKA



(Dr. Sukardi, M.Pd.)

MAKALAH KONDISI PENDIDIKAN di INDONESIA

KATA PENGANTAR
                    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan rangkaian pembuatan makalah. Makalah ini berisikan tentang Kondisi Pendidikan di Indonesia yang kami diskusikan hingga menghasilkan materi-materi yang telah kami susun dalam makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan materi dalam rangka proses pembelajaran di kelas.
                    Kami sekelompok turut mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu terlaksananya pembuatan makalah ini. Diantaranya adalah:

1.     Ibu Dra. Razkini Alwin Batubara M.Pd. , selaku Dosen mata pelajaran Landasan Pendidikan.
2.     Para orangtua dari tiap anggota kelompok yang telah memberikan dukungan moral maupun material.
3.     Teman-teman sekelompok yang telah sama-sama meluangkan waktunya demi terselesaikannya makalah ini.

                    Tentunya, keseluruhan dari makalah yang telah kami sajikan belumlah menyandang predikat sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap masukan ataupun kritikan yang dapat membangun. Semoga apa yang telah kami hasilkan dapat berguna bagi para pembacanya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

                                                                               Jakarta, 30 September 2011

DAFTAR ISI

Kata Pengantar      
Daftar Isi                

BAB  1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah   
1.2 Prumusan Masalah          
1.3 Tujuan Penulisan              
1.4 Manfaat Penulisan            

BAB 2 : ISI

2.1 Kondisi Pendidikan di Indonesia

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup               

Daftar Pustaka        

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
   Membicarakan tentang pendidikan di Indonesia tidak akan ada habisnya. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survei dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai pengikut bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
   Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
   Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
   Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
a)     Rendahnya sarana fisik,
b)     Rendahnya kualitas guru,
c)      Rendahnya kesejahteraan guru,
d)     Rendahnya prestasi siswa,
e)     Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
f)       Mahalnya biaya pendidikan.
   Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Kondisi Pendidikan di Indonesia” ini.
B. Rumusan Masalah
1.     Bagaimana ciri-ciri pendidikan di Indonesia?
2.     Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia?
3.     Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1.     Mendeskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia.
2.     Mendeskripsikan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.
3.     Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
4.     Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia.

D. Manfaat Penulisan
1.     Bagi Pengajar: Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
2.     Bagi Penulis: Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Ciri-ciri Pendidikan di Indonesia

Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Aspek ketuhanan sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di televisi, melalui radio, surat kabar dan sebagainya. Bahan-bahan yang diserap melalui media itu akan berintegrasi dalam rohani para siswa/mahasiswa.
Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.
B.   Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia
Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:
1.     Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain.
2.     Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah.  Beberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Selain masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, masalah lainnya adalah waktu pengajaran. Dengan survey lapangan, dapat kita lihat bahwa pendidikan tatap muka di Indonesia relative lebih lama jika dibandingkan negara lain. Selain itu, masalah lain efisiensi pengajaran yang akan kami bahas adalah mutu pengajar. Kurangnya mutu pengajar jugalah yang menyebabkan peserta didik kurang mencapai hasil yang diharapkan dan akhirnya mengambil pendidikan tambahan yang juga membutuhkan uang lebih.
Selain beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di atas, berikut ini akan dipaparkan pula secara khusus beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
1.     Rendahnya sarana fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
2.     Rendahnya kualitas guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasny. Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri.
3.     Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah.
          Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
C.   Solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia
Untuk memberikan solusi dalam masalah pendidikan di Indonesia pemerintahaan belum sepenuhnya membereskan masalah ini, Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal pembiayaan –seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan– berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
a.     Kesimpulan
Pendidikan di Indonesia saat ini memang sangat memprihatinkan, begitupun dengan sarana dan prasarananya yang masih tergolong rendah. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:
(1). Rendahnya sarana fisik,(2). Rendahnya kualitas guru,(3). Rendahnya prestasi siswa,(4), (5). Mahalnya biaya pendidikan. Efektifitas pendidikan di Indonesia. Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.

b.     Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional

c.     Penutup
Kami sebagai penulis tentunya tidak dapat menyajikan sesuatu yang sempuna. Namun kami dapat menerima kritik dan saran ataupun masukan yang dapat membangun sehingga di lain kesempatan kami dapat menyajikan materi lain dengan hasil yang lebih baik lagi. Semoga apa yang telah kami sajikan dapat bermanfaat bagi kemanfaatan.

DAFTAR PUSTAKA

Akesbi, Azeddine. 2001. sensitisation against Coruuption: The Morroccan Experience in the Educational sector. 10th Internasional Anti-Corruption Conference, Prague.

Barret, Derm. 1995. The TQM paradigm key ideas that make it work. Productivity press, portland, Oregon.

Abdulgani Ruslan, 1998, pancasila dan reformasi. Makalah seminar nasional KAGAMA, 8 juli 1998 di Yogyakarta
Darmodihardjo darji, dkk.,179, santiaji pancasila, Usaha nasional, Surabaya
Austin, J.L.philosophical paper, Oxford: Clarendon, 1961
Azra, A., “ teknologi : fasisme dengan senyuman ?”, merdeka, 10 February 1982
Suryo, Joko, 2002, pembentukan Identitas Nasional, makalah seminar terbatas pengembangan Wawasan tentang Civic Education, LP3 UMY, Yogyakarta.
Thaib Dahlan, 1994, pancasila yuridis kenegaraan, penerbit AMP YKPN, Yogyakarta.
Almond Gabriel, A(1991)” Capitalism and Democracy”, Journal of political science And politics.
Schumpeter, J.(1946), Capitalism, socialism dan democracy. New york: Harper
Zou, Garry spring-summer,1991,”Transition towards democracy”in asian perspective, 15 (1), pp.99-121.
http://www.sib-bangkok.org.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/masalah-pendidikan-di-indonesia.

Pengertian Antropologi, Psikologi, dan Sosiologi
1.    Antropologi
a.     Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata anthropos yang berarti manusia dan Logos yang berarti wacana.
Definisi-definisi Antropologi menurut para ahli :
·  David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia .
·  Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

Jadi, Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri aspek fisik dan non fisik.

b.     Sejarah Antropologi
Menurut Koentjaraningrat perkembangan ilmu antropologi dibagi menjadi empat fase yaitu sebagai berikut :
ü   Fase pertama (sebelum tahun 1800-an)
Sekitar abad ke 15-16 bangsa-bangsa dieropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Dalam menjelajahnya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mulai dari cirri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, dan bahasa dari suku tersebut.

ü   Fase kedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini masyarakat kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama.

ü  Fase ketiga (awal abad ke 20)
Pada fase ini Negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni dibenua lain. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut muncul berbagai kendala seperti serangan dari bahasa asli. Dalam menghadapinya ,pemerintah colonial Belanda Negara eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya .

ü  Fase keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini antropologi berkembang secara pesat . pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa perang dunia kedua, perang ini membawa perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar Negara-negara dunia kepada kehancuran total.

c.       Cabang-cabang Antropologi

Secara garis besar antropologi memiliki cabang-cabang ini terdiri dari ;
     i.        Antropologi fisik adalah illmu yang mempelajari asal-usul manusia dan evolusi manusia dengan memiliki fase-fase.

      ii.      Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang berpusat pada penelitian variasi kebudayaan antara kelompok manusia.



Psikologi
a.     Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Psyche yang berarti jiwa dan Logia yang artinya ilmu. Sehingga Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
    Definisi-definisi Psikologi menurut para ahli :
        I.        Crow & crow
Psikologi adalah tingkah laku manusia, yakni interaksai manusia dengan dunia sekitarnya.
      II.        Sartein
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup.
        III.    Richard Mayer
Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.

b.     Sejarah Psikologi
Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah
berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan “jiwaraga”. Rene Descartes (1596-1650) mengemukakan bahwa manusia memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan.Pada awal abad XIX psikologi mengalami kemajuan yang cukup pesat, Gustaf Tehodore Fechner (1801-1650) dan Ernest Heinrich Weber (1795-1878) menemukan suatu hukum penginderaan melalaui eksperimen yang dipublikasikan pada tahun 1860 dalam buku Element of Pschology. Puncaknya adalah ketika Wilhem Wund (1832-1920) pada tahun 1979 mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig Jerman dan peristiwa ini menandai psikologi sebagai ilmu mandiri. Tahun 1883 berdiri laboratorium serupa di Universitas John Hopkins. Tahun 1890 terbit buku The Priciples of Psychology karangan William James (1842-1910) yang setahun kemudian menjadi professor psikologi dan sejak itu hampir semua universitas di Amerika memiliki fakultas yang mandiri.
Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di UNPAD dan UGM. Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner (pendekatan behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (social learning teory), Daniel Goleman (kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple intelligences) dan sebagainya

c.     Fungsi Psikologi sebagai Ilmu
1.          Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, mengapa, tingkah laku itu terjadi. Hasilnya menjelasksn berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
2.          Memprediksikan, yaitu mampu memprediksikan apa, bagaimana, mengapa, tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa etimasi.
3.          Pengendalian, yaitu mampu mengendalikan tingkah laku sesuai degan yang diharpkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya pencegahan.

d.     Metode-metode Psikologi
a)          Metode Eksperimental
b)          Observasi ilmiah
c)          Metode Biografi
d)          Wawancara
e)          Angket
f)            Pemereriksaan psikologi
g)          Metode anlisis karya
h)          Metode statistik



Sosiologi
a.     Pengertian Sosiologi
Secara bahasa sosiologi bersal dari kata socios yang berarti teman dan Logos yang berarti kata, pekataan atau pembicaraan. Dari sudut pandang harfiah bisa diartikan berbicara mengenai masalah.
Beberapa definisi mengenai sosiologi dari para ahli :
a.      Aguste comte
Sosiologi adalah ilmu yang treutama mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri
b.      William F.ogburn dan meyer F.nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interksi social dan hasilnya adalah organisasi politik
c.       Harry M. Johnson
Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan kelompok social.

b.     Sejarah Sosiologi
Sosiologi diperkenalkan pertama kali oleh August Comte (1798-1857) pada abad ke-19. Istilah ini dipublikasikan melalui tulisannya yang berjudul “Cours de Philosophie Positive”. Sosiologi, oleh Comte dikatakan sebagai ilmu tentang masyarakat secara ilmiah. Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang lahir pada saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Pitirim Sorokim  menjelaskan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai: pertama, hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dengan agama, pendidikan dengan ekonomi, agama
dengan pendidikan, pendidikan dan politik. Kedua, hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial, misalnya gejala biologis, geografis, iklim dan sebagainya. Ketiga, ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

c.     Ciri-ciri Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
1)       Teoritis, berusaha meyusun abstraksi dari hasil-hasil opserfasi
2)      Empiris, dalam melakukan kajian tentang masyarakat didasarkan pada hasil obserfasi dan tidak spekulatif.
3)      Kumulatif, teori sosiologi dibentuk berdasarkan pada teori yang sudah ada sebelumnya
4)      Non Etis, yang dilakukan bukan mencari baik burukbya fakta tapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis

d.     Objek Studi Sosiologi
Objek sosiologi adalah masyarakat, dengan melihat pola hubungan yang terjadi antar manusia dan proses imbal balik yang terjadi selama hubungan tersebut.

e.     Kegunaan Sosiologi
Sosiologi mempunyai empat macam kegunaan yaitu,
1.      Perencanaan sosial, merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan bermasyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan
2.      Penelitian
3.      Pembangunan, merupakan proses perubahan disegala ini kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan rencana tertentu .adapun kegunaan sosiologi dalam pembangunan :
a.       Tahap perencanaan
b.       Tahap pelaksanaan
c.       Tahap evaluasi
4.      Pemecah masalah social, masalah merupakan suatu peyimpangan dari ketidaksesuaian antara unsur-unsur social yang membahayakan kehidupan masyarakat.